Selasa, Februari 17, 2009

Presiden Masa Depan

Bila Aku Telah Hadir
Untuk Bangsaku

Mereka hanyalah orang yang haus untuk sebuah ketenaran, ambisi, keserakahan dan kecenderungan manipulasi, tipuan, kecurangan dan pembodhohan sesama pribadi.
Anehnya banyak insan yang asyik-asyik dan menikmatinya dalam kebodhohannya itu. kenikmatan dan kenyamanan sesaat berupa janji-janji yang menina bobokkan, menutup hati dan kecerdasan fikirnya, memasa bodohkan perkara-perkara jangka panjang dan keadilan hakiki seakan membuat mereka terbelunggu untuk keluar dari idealisme yang sebenarnya telah melekat pada suara hatinya, yang telah terhembuskan dari tiupan Illahi. Bahwa kebenaran, fakta, ketulusan, keadilan, perhatian pada pribadi lain dan lain sebagainya, seakan telah tertimbun bahkan sekedar teronggok bagai tumpukan smpah belaka.
Mereka yang selalu haus (Serakah) adalah sebenarnya lepas dari pribadinya, mereka berkata, sebenarnya hanya dengan mulutnya, mereka berjanji, sebenarnya hanya dengan dorongan ambisi yang akan dicapainya. Mereka teriak-teriak, sebenarnya hanyalah mereka tak mampu menyuarakan perintah Tuhan-Nya yang sebenarnya. Mereka sibuk sebenarnya adalah karena dilanda bingung yang menggejala. Dan sebenarnya adalah Mereka menginginkan segalanya, segala yang sebenarnya hanyalah akan menjebak pribadinya yang utuh dengan pribadi ke Illahian, pribadi yang memiliki keinginan yang sebenarnya sama, ingin kembali ke genggaman Illahi dalam keadaan utuh dan tidak terkontaminasi. Yang dapat kita tanyakan pada pribadi dimaksud dan masing-masing pribadi kita : benarkah kita berniat, bertindak, berusaha mencapainya dengan setulus dan sepanjang rel yang tak mungkin terjadi penyimpangan arah dan maksud yang telah terancang ?

Kasak-kusuk bikin masyuk

Manusia ternyata masih banyak yang bodhoh...... Benar memang Ilmu pengetahuan dan teknologi atau juga Metode pengumpulan Harta benda apapun.
Ternyata teknologi dan Pemikiran yang pesat belum mapu mengubah dan menyadarkan diri dari Keterpurukan sempit didunia dari sisi sempit pemikiran orang itu sendiri.
Sehingga manusia begitu tidak menyadarinya bahwa dunia Nyata nan panjang tak berbatas adalah kelak dari kelanjutan hidup kita (Mati). Manusia bahkan terlelap dengan mimpi-mimpinya yang pendek.... Manusia memburu Apapun yang melegakan sesaat dari mimpinya itu. Mereka memburu Apapun dari janji-jani sesat yang menggiurkan.
Banyak kasus : orang mencari bahagianya didunia dengan perantara apapun yang diyakini, walaupun mereka pasti sulit menerangkan dengan akal ketuhannannya.... Itulah bel.unggu janji-janji dunia. Mereka kejar harta dengan perantara suatu benda, atau yang kasat mata, bahkan dengan tipu daya, fitnah dan membabi buta.
Mereka mencari Kenyamanan hidup (Sehat) dengan memburu ketidak rasionalan fikir dan hatinya. Bahkan Aqidahnya dijual demi mengejar sehat sesaat didunia ini. Jika dengan fikiran sederhana saja, mudah di ketemukan ketetapan kita terhadap sesuatu kondisi yang kita hadapi dan kita mudah menyikapi.
Bahwa Allah maha kuasa, tidak lantas apabila ada sesuatu yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat menjebadani kebutuhan kita (Materi ataupun Imateri) lantas kita mengaggap itu dari Tuhan. seperti banyak hal dan kejadian disekitar kita yang dipat kita renungi. Contoh hanya orang banyak mengejar Batu ajaib si Ponari, dlsb.
Cukup kita kemukakan pernyataan berikut : Tuhan Maha kuasa, memang Tuhan Maha Kuasa, tidak lantas segala sesuatu itu dibenarkan-Nya. dikehendaki bisa jadi, karena segala yang ada di Jagat kita dan Jagat Nanti adalah Kuara Allah. Namun tidak lantas segala sesuatu pasti dibenarkan Allah. Ada Kebaikan - ada Kejahatan, Ada yang lurus Pengabdiuannya ada yang sesat Ritualnya. ada malaikat - ada Syetan, pendek kata ada Surga ada neraka. Itu adalah kuasa Allah. Tidak lantas, karena semua adalah kuasa Allah kita terus membabi buta apapun yang menghasilkan dan dapat menjebadani keinginan dan impian pendek kita kita anut, bahkan kita mengejar-ngejarnya.
Seperti halnya Adanya Pencurian, Pelacuran, Kemaksiatan, Adanya tipu daya Jin melalui tawarannya berupa Kekayaan, Penyembuhan dlsb. Pantaskah kita dengan cerobohnya mengiyakan itu dan mengikutinya. Yang Pasti itu Kuasa Allah. Namun bukan berarti kita tidak cerdas untuk memilih, Jika kita tahu resiko dari pilihan-pilihan kita, kita pasti berpikir panjang dengan hati dan aqidah kita. Salam.............

INFO Undang Undang ASN no 5 Tahun 2014

Secara lengkap tentang UU ASN th 2014 Penerapan secara Tegas UU ASN th 2014