SILABUS
Nama Sekolah :
SMK Batur Jaya 1 Ceper
Mata Pelajaran : Instalasi Tenaga Listrik
Kelas / Semester : XII
/ 5 dan 6
Paket Keahlian : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik
Alokasi Waktu : 200 X 45 Menit = Semester 5 (120 X
45 Menit) Semester 6 (80 X 45 menit)
Kompetensi
Inti : Mampu merencana, memasang dan memelihara berbagai jenis Instalasi
Tenaga Listrik Untuk Instansi Maupun
Industri
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
SEMESTER
5
|
|
|
|
|
|
1.1 Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang benda-benda
dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam perancangan Instalasi Tenaga Listrik
|
|
|
|
|
|
1.2
Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai
tuntunan dalam perancangan Instalasi
Tenaga Listrik
|
|
|
|
|
|
2.1 Mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam melaksanakan pekerjaan di bidang
Instalasi Tenaga Listrik.
|
|
|
|
|
|
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis,
dalam menyelesaikan
masalah perbedaan
konsep berpikir dalam melakukan tugas
di bidang Instalasi Tenaga Listrik.
|
|
|
|
|
|
2.3 Menunjukkan
sikap responsif, proaktif, konsisten,
dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan
pekerjaan di bidang Instalasi Tenaga Listrik
|
|
|
|
|
|
3.1.
Menjelaskan pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
4.1
Memasang papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board).
3.2
Menafsirkan gambar kerja pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
4.2
Menyajikan gambar kerja (rancangan)
pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
3.3
Mendeskripsikan
karakteristik
papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
4.3
Memeriksa papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board).
|
· Hubungan Utilitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (Medium Voltage)
1.
Sumber daya pada Tegangan Menengah (Medium Voltage).
2.
Aspek Proteksi.
3.
Pemilihan Switchgear Tegangan Menengah (Medium
Voltage).
4.
Pemilihan papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board).
5.
Kondisi papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage
Main Distribution Board)
· Pemasangan PHB Tegangan Menengah.
1. Standar internasional (Standar IEC) dan lambang gambar listrik.
2. Perangkat PHB tegangan menengah.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Jenis-jenis PHB tegangan menengah dan switchgear.
5. Komponen PHB tegangan menengah dan switchgear.
6. Analisis
beban terpasang.
7. Analisis
satuan pekerjaan.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Pengaruh luar (gangguan).
10. Koordinasikan persiapan pemasangan
papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board) kepada pihak lain yang berwenang.
11. Teknik dan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board)..
|
Mengamati :
· Mengamati
peralatan dan kelengkapan pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board)..
Menanya :
·
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
Pengumpulan Data :
· Mengumpulkan
data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit,
dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
Mengasosiasi :
·
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan
jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan papan hubung
bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board).
Mengkomunikasikan :
· Menyampaikan
hasil konseptualisasi tentang jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board). dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
|
Observasi
:
·
Proses bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan
komponen pada pemasangan
papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
Tes:
·
Tes lisan/
tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan komponen
pada pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
Tugas:
·
Hasil pekerjaan pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
Observasi:
·
Proses pelaksanaan tugas pemasangan komponen pada
pemasangan
papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
· Portofolio terkait kemampuan dalam pemasangan pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board)..
|
1 X
8 JP
1 X 8 JP
1 X
8 JP
|
·
|
3.4
Menjelaskan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan sistem busbar.
4.4 Memasang
instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
3.5 Menafsirkan gambar kerja pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar
4.5 Menyajikan gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
3.6 Mendeskripsikan karekteristik instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
4.6 Memeriksa instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
|
·
Instalasi
listrik dengan menggunakan sistem
busbar.
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat hubung bagi utama.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Kalkulasi kebutuhan daya.
5. Pengaruh luar (gangguan).
6. Koreksi faktor daya.
7. Contoh perhitungan instalasi listrik.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Perencanaan instalasi tenaga listrik dengan menggunakan sistem busbar.
· Pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Jenis-jenis busbar yang digunakan pada instalasi listrik.
5. Komponen busbar yang digunakan pada instalasi listrik.
6. Analisis
beban terpasang.
7. Analisis
satuan pekerjaan.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Pengaruh luar (gangguan).
10. Koordinasikan persiapan pemasangan
instalasi
listrik dengan menggunakan sistem
busbar. kepada pihak lain yang berwenang.
11. Teknik dan prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem
busbar..
|
Mengamati :
· Mengamati
peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
Menanya :
·
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan sistem busbar
Pengumpulan Data :
·
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang jenis peralatan dan
kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
Mengasosiasi :
· Mengkatagorikan
data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks terkait dengan jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar
Mengkomunikasikan :
· Menyampaikan
hasil konseptualisasi tentang jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar dalam bentuk lisan, tulisan, dan
gambar.
|
Observasi
:
·
Proses bereksperimen menggunakan
peralatan dan kelengkapan komponen pada pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan
system busbar
Tes:
·
Tes lisan/
tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan komponen
pada pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
Tugas:
·
Hasil pekerjaan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
Observasi:
·
Proses pelaksanaan tugas pemasangan komponen pada
pemasangan
instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
·
Portofolio terkait kemampuan dalam pemasangan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar
|
1 X8
JP
1 X
8 JP
1 X
8 JP
|
·
|
3.7
Menjelaskan pemasangan instalasi
listrik dengan konduit, cable ladder
dan cable tray/trunking.
4.7
Memasang instalasi listrik dengan
konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
3.8
Menafsirkan gambar kerja pemasangan instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray/trunking..
4.8
Menyajikan gambar kerja ( rancangan)
pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable
tray/trunking.
3.9 Mendeskripsikan karakteristik instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
4.9 Memeriksa instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray/trunking..
.
|
·
Instalasi listrik dengan
konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat hubung bagi utama.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Kalkulasi kebutuhan daya.
5. Pengaruh luar (gangguan).
6. Koreksi faktor daya.
7. Contoh perhitungan instalasi listrik.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Perencanaan instalasi tenaga listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
· Pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan konduit, cable ladder dan cable tray/trunking..
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Jenis-jenis konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.. yang digunakan pada
instalasi listrik.
5. Komponen konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.. yang digunakan pada
instalasi listrik.
6. Analisis
beban terpasang.
7. Analisis
satuan pekerjaan.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Pengaruh luar (gangguan).
10. Koordinasikan persiapan pemasangan
instalasi listrik dengan
konduit, cable ladder dan cable tray/trunking. kepada pihak
lain yang berwenang.
11. Teknik pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan
konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
|
Mengamati :
·
Mengamati peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
Menanya :
·
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
Pengumpulan Data :
·
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang jenis peralatan dan
kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
Mengasosiasi :
·
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan
jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
Mengkomunikasikan :
·
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar.
|
Observasi
:
·
Proses bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan
komponen pada pemasangan
instalasi listrik dengan menggunakan konduit, cable ladder dan cable
tray/trunking.
Tes:
·
Tes lisan/
tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan komponen
pada pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
Tugas:
·
Hasil pekerjaan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan
konduit, cable ladder dan cable tray/trunking.
Observasi:
·
Proses pelaksanaan tugas pemasangan komponen pada
pemasangan
instalasi listrik dengan menggunakan konduit, cable ladder dan cable
tray/trunking.
·
Portofolio
terkait kemampuan dalam pemasangan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan konduit, cable
ladder dan cable tray/trunking.
|
2 X
8 JP
1 X
8 JP
2 X
8 JP
|
·
|
|
|
|
|
|
|
SEMESTER 6
|
|||||
3.10 Menjelaskan pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench..
4.10 Memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
3.11
Menafsirkan gambar kerja pemasangan instalasi
listrik dengan cable duct dan cable trench.
4.11
Menyajikan gambar kerja (rancangan)
pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench.
3.12
Mendeskrisikan karakteristik
instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench..
4.12
Memeriksa instalasi listrik dengan
cable duct dan cable trench
|
·
Instalasi listrik dengan
menggunakan cable duct dan cable trench.
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat hubung bagi utama.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Kalkulasi kebutuhan daya.
5. Pengaruh luar (gangguan).
6. Koreksi faktor daya.
7. Contoh perhitungan instalasi listrik.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Perencanaan instalasi tenaga listrik dengan menggunakan cable duct dan
cable trench
· Pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench.
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat instalasi
listrik dengan menggunakan cable duct dan
cable trench.
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Jenis-jenis cable duct dan cable trench yang digunakan pada
instalasi listrik.
5. Komponen cable duct dan cable trench
yang digunakan pada instalasi listrik.
6. Analisis
beban terpasang.
7. Analisis
satuan pekerjaan.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Pengaruh luar (gangguan).
10. Koordinasikan persiapan pemasangan
instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench. kepada pihak lain yang berwenang.
11. Teknik
pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench.
|
Mengamati :
· Mengamati
peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench.
Menanya :
·
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan cable duct dan
cable trench.
Pengumpulan Data :
·
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang jenis peralatan dan
kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench.
Mengasosiasi :
· Mengkatagorikan
data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks terkait dengan jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan cable duct dan cable trench.
Mengkomunikasikan :
·
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik dengan menggunakan cable duct dan
cable trench. dalam bentuk
lisan, tulisan, dan gambar.
|
Observasi
:
·
Proses bereksperimen menggunakan
peralatan dan kelengkapan komponen pada pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench.
Tes:
·
Tes lisan/
tertulis terkait dengan peralatan dan kelengkapan komponen
pada pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench
Tugas:
·
Hasil pekerjaan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench
Observasi:
·
Proses pelaksanaan tugas pemasangan komponen pada pemasangan
instalasi listrik dengan menggunakan cable
duct dan cable trench.
·
Portofolio terkait kemampuan dalam pemasangan pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan cable duct dan cable trench
|
1 X 8
JP
1 X 8
JP
2 X
8 JP
|
·
|
3.13 Menjelaskan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
4.13 Memasang
instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
3.14 Menafsirkan gambar kerja pemasangan instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area)
4.14 Menyajikan gambar kerja (rancangan) pemasangan instalasi listrik kawasan
berbahaya (Hazardous Area).
3.15 Mendeskripsikan karakteristik instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
4.15 Memeriksa instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area)
|
·
Instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Energi listrik, penyalaan (ignition) dan bahan mudah terbakar.
3. Klasifikasi area berbahaya
4. Perangkat hubung bagi utama.
5. Pemilihan gawai pengaman.
6. Instalasi listrik pada kawasan berbahaya
7. Pembumian pada kawasan berbahaya
8. Keamanan tempat kerja.
9. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
10. Perencanaan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
· Pemasangan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
1. Standar internasional (Standar IEC), PUIL 2000 dan lambang gambar
listrik.
2. Perangkat pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
3. Pemilihan gawai pengaman.
4. Jenis-jenis instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area)
5. Komponen instalasi listrik untuk kawasan berbahaya (Hazardous Area).
6. Analisis
beban terpasang.
7. Analisis
satuan pekerjaan.
8. Pengamanan terhadap bahaya tegangan bocor.
9. Pengaruh luar (gangguan).
10. Koordinasikan persiapan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area) kepada pihak lain yang berwenang.
11. Teknik pemasangan instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area)..
|
Mengamati :
·
Mengamati
peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik
kawasan berbahaya (Hazardous Area).
Menanya :
·
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang jenis peralatan
dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
Pengumpulan Data :
·
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber
(melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan tentang jenis peralatan dan
kelengkapan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
Mengasosiasi :
·
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan
jenis peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
Mengkomunikasikan :
· Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang jenis
peralatan dan kelengkapan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area) dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
|
Observasi
:
·
Proses
bereksperimen menggunakan peralatan dan kelengkapan komponen
pada pemasangan pemasangan instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
Tes:
·
Tes lisan/ tertulis
terkait dengan peralatan dan kelengkapan komponen pada pemasangan instalasi listrik
kawasan berbahaya (Hazardous Area).
Tugas:
·
Hasil pekerjaan pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
Observasi:
·
Proses pelaksanaan tugas pemasangan komponen pada instalasi
listrik kawasan berbahaya (Hazardous
Area).
·
Portofolio terkait
kemampuan dalam pemasangan instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
|
2 X
8 JP
1 X
8 JP
3 X 8
JP
|
·
|
Terimakaisih.. saya tunggu materi yang lain
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusuntuk materi pembelajaran bisa minta linknya?
BalasHapus